Kejar Target 130, 1 Juta Ton, PTBA Jallin Kerjasama dengan PT KAI

TANJUNG ENIM – ‎PT Bukit Asam (PTBA) Persero Tbk Tanjung Enim berkomitmen   meningkatkan produksi angkutan batubara sebesar 130, 1 Juta Ton. Dalam mewujudkan komitmen tersebut, PTBA menjalin Kerjasama dengan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) selama lima  tahun dari 2017 sampai 2021.

Dalam kerjasama itu, batubara diangkut dari lokasi tambang PTBA di Tanjung Enim Sumatera Selatan menuju pelabuhan pengiriman di Tarahan Bandar Lampung dan Dermaga Kertapati di Palembang.

Sekretaris Perusahaan (Sekper) PTBA Adib Ubaidillah mengatakan, bahwa perjanjian yang dilakukan antara dua perusahaan BUMN tersebut merupakan bagian dari sinergi antar BUMN yang langsung ditandatangani Direktur Utama PTBA Arviyan Arifin dengan Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro di Jakarta, Jumat (09/06/2017).

Dikatakannya, selama 2017 ditargetkan PT KAI bisa mengangkut batubara mencapai 21,7 juta ton yang selanjutnya akan naik bertahap setiap tahunnya. Dalam Perjanjian ini, disebutkan bahwa kedua belah pihak sepakat untuk menetapkan Rencana Angkutan Batubara sepanjang tahun 2017 – 2021 sebesar 130,1 juta ton.

Dijelaskan Sekper, kontrak angkutan lima tahun dari 2017 sampai 2021 ini merupakan kontrak turunan dari kontrak angkutan jangka panjang tahun 2009-2029 antara PTBA dengan PT KAI, sehingga dengan diberlakukannya kontrak angkutan lima tahun dari  2017 –  2021 maka akan diperoleh komitmen untuk melakukan  peningkatan volume angkutan tertinggi menjadi 30 juta ton per tahun mulai 2020 mendatang.

Untuk 2016, terangnya, angkutan batu bara PT KAI untuk PTBA tercatat sebesar 17,7 juta ton, masing-masing 14,7 juta ton batu bara menuju Pelabuhan Tarahan dan tiga juta ton menuju Dermaga Kertapati. Peningkatan kapasitas angkutan kereta api terhadap batubara PTBA tersebut sejalan dengan rencana pertumbuhan produksi PTBA yang terus naik secara signifikan dalam memenuhi kontrak pasokan jangka panjang, yang ini tercatat sebesar 574 juta ton untuk pelanggan domestik.

Untuk menunjang kegiatan tersebut, saat ini Pelabuhan Tarahan dalam penanganan batu bara telah didukung dengan tiga dermaga, dimana satu dermaga dapat disandari oleh Kapal Capasize dengan kapasitas 210.000 DWT.

“Oleh karena itu, saat ini Pelabuhan Tarahan merupakan pelabuhan yang memiliki dermaga atau jetty terbesar secara nasional sehingga menjadi lebih kompetitif dalam melayani para pelanggannya,” terang Adib.

Disamping itu, Pelabuhan Tarahan juga didukung oleh satu dermaga yang dapat disandari kapal ukuran Paanamax dengan kapasitas 80.000 DWT dan satu dermaga tongkang berkapasitas10.000 DWT.

Sekper menambahkan, dalam hal operasional Pelabuhan Tarahan juga didukung dengan empat Rotary Car Dumper (RCD) sebagai alat bongkar gerbong batubara, sehingga pembongkaran batubara dapat dilakukan untuk empat rangkaian kereta api secara bersamaan dengan  tiga stockfile di pelabuhan memiliki kapasitas sekitar satu juta ton.

“Dan yang paling menguntungkan dalam rangka menjamin kehandalan operasional serta efisiensinya, saat ini Pelabuhan Tarahan suda mempunyai sebuah PLTU milik sendiri berkapasitas 2 x 8 MW,” pungkas Adib. (kalbadri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan