MUARA ENIM – Puluhan massa mengatasnamakan masyarakat Semende Kabupaten Muara Enim mendatangi kantor DPRD Muara Enim, Senin (10/09/2018). Mereka meminta DPRD Muara Enim untuk mengusut terkait kematian tiga warga Semende yang bekerja sebagai security di lokasi kerja PT Pertamnia Geothermal Energy (PGE) Lumut Balai Desa Penindaian Semende Darat Laut (SDL) beberapa waktu lalu.
“Kami minta menejemen PT PGE bisa menjelaskan secara tuntas dan transparan apa sesungguhnya penyebab kematian tiga warga kami di lokasi mereka bekerja, tutur Taufik salah seorang peserta aksi dalam orasinya.
Sejak awal berdiri, terang Taufik, hingga saat ini, manajemen PT PGE sudah banyak merugikan masyarakat Semende. Misalnya terkait penerimaan tenaga kerja hingga dampak dampak dari pengeboran
panas bumi.
“Jika pekerja kasar dan beresiko tinggi, yang disuruh warga lokal. Apa orang Semende ini bodoh semua,” ucapnya kesal.
Harusnya, kata dia, dengan adanya perusahaan berskala nasional di Semende bisa memberikan perubahan yang signifikan terhadap warga Semende, tetapi kenyataannya hingga sekarang belum terlihat.
“Masyarakat Semende berharap, adanya perusahaan sekelas PT PGE paling tidak bisa memberika perubahan yang lebih baik. Bukan malah mendapat malapetaka,” kata Taufik dengan nada tinggi.
Senada disampaikan tokoh pemuda Semende Ludy Jhansi menuturkan, terkait masalah ini sebelumnya sudah ada kesepakatan.
“Salah satu kesepakatan itu, pihak perusahaan bersedia meliburkan dahulu pekerja lokal untuk tidak kerja sampai ada keterangan resmi dari perusahaan penyebab kematian tiga warga Semende yang bekerja di subkon PT PGE dan menjaga aset PT PGE tanpa menghilangkan hak-haknya sebagai karyawan,” beber Ludy.
Namun kenyataan kesepakatan tersebut tidak diindahkan PT PGE. “Untuk itu, kami minta kepada DPRD Muara Enim mendesak dan menyurati PT PGE untuk mematuhi kesepakatan tersebut. Jika tidak kami siap menurunkan ribuan massa dari Semende tiga kecamatan untuk menutup operasional PT PGE,” tegas Ludy.
Menurut Ludy, masyarakat Semende senang dengan adanya Investor di daerah mereka. “Kami berharap Investor yang hadir membawa dampak yang positif bagi
masyarakat, bukan sebaliknya,” kata Ludy.
“Mereka (PGE) jangan berlindung dibalik proyek negara, namun jika membuat resah rakyatnya lebih baik tidak usah. Dahulu kami tentram sebelum ada PT PGE,” pungkasnya.
Sementara itu, manajemen PT PGE hingga saat ini belum memberikan tanggapan mengenai masalah ini. Meski sudah diundang hadir dalam rapat dengan DPRD Muara Enim dan OPD terkait, tak satupun pihak manajemen PGE yang hadir.
Terkait aksi itu, perwakilan dewan, M Chandra menanggapi tuntutan massa, minta warga untuk memberikan waktu kepada dewan untuk melakukan penyelesaian secara tuntas dan transparan.
“Saya meminta masyarakat untuk bersabar, kita bersama berbagai pihak akan menyelesaikan sampai tuntas permasalahan ini,” jelasnya. (Sw)
No Responses