MUARA ENIM – Pengguliran dana program Corpoorate Social Responbility (CSR) oleh dunia usaha diwilayah Kabupaten Muara Enim merosot sejak beberapa tahun terakhir. Kondisi ini terjadi akibat dampak dari kian melesunya dunia usaha.
Hal ini diungkapkan Ketua Forum CSR PKBL Muara Enim, Joko Pramono, disela kegiatan forum diskusi CSR yang diselenggarakan Pemkab Muara Enim di Gedung Bappeda Muara Enim, Selasa (31/10/2017)
Sejak tahun 2015, terang Joko, penyaluran dana CSR di Muara Enim belum mampu memenuhi target realisasi dari rencana program. Berdasarkan data penyaluran CSR Forum CSR PKBL Muara Enim periode 2013-2017, penyaluran CSR hanya berhasil memenuhi target realisasi ditahun 2013 dan 2014. Ditahun tersebut, penyaluran sempat melebihi target dengan nilai realisasi mencapai diatas Rp100 Miliar.
Namun, jumlah penyaluran merosot didua tahun selanjutnya. Ditahun 2015 dan 2016, penyaluran CSR tak pernah lagi menyentuh angka diatas Rp100 miliar dari target ditetapkan pertahun.
“Jelas, perkembangan dunia usaha menentukan pemberian CSR, kondisinya beberapa tahun kebelakang memang melesu,”kata Pria yang menjabat Direktur SDM dan Umum PT Bukit Asam ini.
Meski demikian, Joko menegaskan, pihaknya optimistis penyaluran CSR bisa kembali naik. Sebab, dia memprediksi laju pertumbuhan ekonomi ditahun 2017 mulai membaik yang juga berdampak terhadap dunia usaha.
“Saat ini harga komoditas karet, sawit, dan kopi mulai naik, mudah-mudahan saja,”paparnya
Mengenai penyaluran CSR forum CSR PKBL Muara Enim ditahun2017, Joko memaparkan penyaluran telah mencapai angka Rp74 Miliar. Sementara target yang ditetapkan mencapai Rp120 Miliar. “Saat ini kami akan terus mengoptimalkan dunia usaha yang tergabung dalam mengejar target tersebut sampai akhir tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Bupati Muara Enim H Muzakir Sai Sohar mengatakan untuk lebih mengoptimalkan penyaluran CSR, sejak ditahun 2016 lalu pemkab telah menawarkan program RKPD non APBD untuk turut diserat CSR PKBL Muara Enim. Menurut Bupati, penyaluran CSR harus tetap didasari azas kepedulian perusahaan terhadap masyarakat yang terkena langsung dampak dunia usaha.
“Karena yang paling berhak adalah masyarakat yang paling terkena dampak langsung, selain itu Pemkab juga menawarkan program RKPD non APBD untuk juga diakomodir CSR,” jelasnya.
Bupati menjelaskan, program RKPD non APBD adalah aspirasi dari musrenbang desa kecamatan. Adapun totalnya berjumlah 3000-an usulan yang tersebar diwilayah Muara Enim.
Untuk memotivasi para perusahaan yang terlibat CSR di Muara Enim, Pemkab Muara Enim juga memberikan apresiasi dan penghargaan. Ditahun ini, penghargaan diberikan kepada Perusahaan PTBA, Pertamina EP Aset 2, dan PTPN VII sungai Niru.
“Kepada perusahaan yang aktif, kami sampaikan apresiasi sebesar-besarnya, diharap bisa jadi motivasi bagi perusahaan untuk memperkuat komitmen moral sebagai kepedulian dan tanggung jawab bersama,”pungkasnya. (Kalbadri)
No Responses