MUARA ENIM – Mahasiswa bersama Aliansi Muslim turun kejalan untuk menyuarakan dan berorasi agar Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Cahaya Purnama alias Ahok ditangkap dan dipenjarakan karena telah dianggap sebagai pelaku penistaan agama Islam.
Adapun pergerakan para pemuda islam itu yang melakukan aksi terdiri dari Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Ikatan Remaja Masjid (IRMA) Muara Enim dan Tanjung Enim serta Lembaga Dakwah Kampus (LDK) AL AZZAM Tarbiyah Muara Enim
Berdasarkan pantauan dilapangan, Jumat (02/12/2016) menyebutkan, ratusan para pembela Ayat suci Al- Qur’an tersebut menggelar aksinya dengan damai yang mulai pukul 13.00 Wib, diawali dengan berkumpul di terminal kota Muara Enim. Lalu masa melakukan aksinya dengan long march menuju Jalan Jendral Sudirman didepan tugu Perjuangan pusat kota Muara Enim dengan kawalan Polisi dari Polres Muara Enim
Selanjutnya barisan pejuang Islam itu menuju masjid Al Falah Talang Jawa Muara Enim untuk melakukan sholat Ashar berjamaah usai melakukan kewajibannya aksi diteruskan juga ke depan Tugu Perjuangan dan berahir kembali di terminal kota Muara Enim serta membubarkan diri.
Jaka selaku koordinator demo mengatakan mereka melakukan aksi ini dengan damai, tujuannya agar aparatur penegak hukum pemerintahan di Indonesia tidak tebang pilih memperlakukan hukum. Oleh karena itu, aparat penegak hukum harus segera menangkap dan penjarahan Ahok yang telah melecehkan agama Islam
“Dalam aksi ini, kami tidak ada maksud dan tujuan lain selain untuk menuntut Ahok sang penista agama islam. Siapa pun boleh hidup di Indonesia namun harus saling hormat menghormati, karena negara kita menjunjung tinggi UUD 1945, Pancasila serta Bhineka Tunggal Ika,” ucapnya.
Sementara itu Kapolres Muara Enim AKBP Hendra Gunawan, S.IK M.Si melalui Kabag Ops Kompol Zulkarnain S.IK didamping Kabag Humas AKP Arsyad.AR mengatakan aksi tersebut adalah rangkaian aksi yang di gelar di Jakarta, pihaknya dari kepolisian hanya memfasilitasi aksi tersebut dan memberikan keamanan agar aksi dapat berjalan secara tertib dan tidak mengganggu ketertiban umum.
“Kita himbau kepada masyarakat jangan mudah terprovokasi dengan informasi yang tidak jelas, sehingga dapat memecah belah keutuhan NKRI,” himbaunya. (Azhari)
No Responses