– Petani Akan Tingkatkan Produksi Padi Organik
TANJUNG AGUNG, Beras organik asal Kecamatan Tanjung Agung Kabupaten Muara Enim Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini diminati masyarakat lokal hingga sampai keluar daerah. Namun karena produksinya masih terbatas, membuat harga jual beras organik asal daerah ini dirasakan masih tinggi. Harganya mancapai Rp 15 ribu per kilogram, sehingga perlu dilakukan peningkatan produksi dan perluasan lahan tanam.
Nantinya, melalui Balai Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (BP3K) Pandan Enim, akan berupaya melakukan peningkatan produksi padi organik dengan memperluas lahan dan memberikan pelatihan untuk para petani diwilayahnya. Salah satunya dengan memberikan pelatihan budidaya padi organik kepada para pengurus Kelompok Tani (Poktan) yang ada di Kecamatan Lawang Kidul dan Kecamatan Tanjung Agung.
“Beras organik kita sudah diminati sampai dikirim keluar daerah. Namun harganya masih tinggi. Perlu kita adakan peningkatan produksi dan perluasan lahan produksi padi organik di wilayah ini,” ungkap Maman Suherman SP, Minggu (24/7/2016).
Saat ini, lanjut Maman, luas area produksi organik diwilayahnya baru mencapai sekitar 400 hektar. Kemudian dari itu, baru sekitar 221 hektar yang sudah berstandar nasional. Kata dia, dalam satu tahun dilakukan dua kali panen, dan setiap hektar sawah mampu menghasilkan 6 sampai 7 ton padi organik.
“Dari produksi itu kita masih kurang, dan perlu untuk memperluas lahan untuk bercocok tanam padi organik,” kata Maman.
Menurutnya, kalau lahan pertanian ditanami dengan padi organik. Maka untuk perawatan dan pemeliharaan juga menggunakan cara yang organik. Salah satunya penggunaan pupuk organik yang bisa dibuat sendiri oleh para petani. Sehingga dengan cara ini, biaya produksi dapat ditekan daripada dengan menggunakan pupuk sintetis (pupuk non organik,red).
“Kalau area sawah bisa ditanam padi organik. Maka pemupukan harus dengan yang organik dan jangan yang sintetis. Dengan hal ini biaya produksi bisa ditekan,” pungkasnya. (Ipung)
No Responses