TANJUNG ENIM, Nasib tragis menimpa Donna Elvina (45) warga Dusun Tanjung Kecamatan Lawang Kidul. Siang tadi kamis (10/3/2016) sekitar pukul 14.00 WIB mengalami kecelakaan tertabrak Mobil Truk Semen BG 8492 MC. Donna tewas di TKP berada di jalan lintas Tanjung Enim dan Muara Enim tepatnya tak jauh dari Fly over Klawas, Desa Lingga.
Berdasarkan informasi yang berhasil di lapangan, peristiwa tersebut terjadi saat korban pulang dari Muara Enim menuju tanjung enim setelah menyetor uang senilai Rp30 juta ke salah satu rekening dengan menggunakan Sepeda Motor Honda Beat tanpa plat Polisi.
Tiba di lokasi kejadian wanita yang sehari-hari berprofesi sebagai pedagang ayam potong di Pasar Baru Bantingan Tanjung Enim ini di duga berjalan terlalu kanan. Tanpa disadari korban, dari arah yang berlawanan datang mobil truk Semen BG 8492 MC yang di kemudikan oleh Rusnal (35) Warga Padang Lengkuas Lahat. Sontak saja tabrakan mautpun tidak dapat di elakan, akibatnya motor yang di kendarai korban menghantam sisi kanan bagian depan mobil truk.
Akibatnya korbanpun mengalami luka robek dahi sebelah kanan, patah kaki sebelah kanan,luka robek kaki kanan dan mengeluarkan darah dari hidung dan telinga,sementara motor korbanpun mengalami ringsek.
Sontak saja peristiwa tersebut membuat geger para pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut,kemacetan panjangpun tak dapat di elakan,beruntung anggota Polsek Lawang Kidul dan KBO Lantas, Arif datang yang membantu mengatur lalu lintas dan membawa korban ke Rumah Sakit PTBA Tanjung Enim.
Sementara itu Kapolres Muara Enim, AKBP Nuryanto melalui Kasat Lantas, AKP M Yakin Rusdi didampingi KBO Lawang Kidul, Arif membenarkan adanya peristiwa tersebut.
“Korban sudah dibawa pulang keluarganya untuk segera dimakan kan,diduga pada saat kejadian korban berjalan terlalu kanan,” terangnya.
Selain itu lanjutnya pihaknya juga telah mengamankan sopir truk dan barang bukti berupa truk dan sepeda motor milik korban.
Sementara itu menurut penuturan Paula Permata Sari (40) yang merupakan Adik Kandung Korban mengatakan sudah selama seminggu ini ia merasa gelisah.
” Kami sama-sama berdagang di pasar baru Tanjung Enim,dia jualan ayam potong,rencananya ia membuka bisnis ikan,kemungkinan uang Rp30 juta yang ia setorkan itu untuk bisnis itu,padahal tadi saya ketemu dia di pasar,saya panggil dia,tapi dia cuma diam saja,tidak seperti biasanya,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan rasanya tidak percaya kakak kandungnya tersebut pergi dengan jalan seperti ini.
“Kami empat saudara, dia anak kedua, dulu kakak pertama kami juga meninggal kecelakaan,sekarang mama (panggilan korban.red) juga meninggal karena kecelakaan juga, jadi sekarang kami cuma tinggal dua saudara, saya dan si bungsu,saya tidak menyangka dia pergi secepat ini padahal dia orang yang baik dan suka bergaul dengan siapa saja,” pungkasnya sambil terisak-isak menyeka air matanya. (03)
No Responses