Salah Paham, Wartawan Ikut Diciduk Saat Razia Preman

PALEMBANG – Kesalah pahaman atau miss komunikasi terjadi saat Tim Jatanras Polisi Daerah (Polda) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar razia preman di Jalan Pimpong samping Mall Palembang Square (PS), Selasa malam (07/08/2018).

Saat itu, anggota Tim Jatanras Polda Sumsel turut meringkus salah seorang wartawan yang sedang meliput kegiatan razia atas nama M Kholiq Simatupang, wartawan media Jembatan Informasi (JI) dan media Online Joda News.

Untungnya, wartawan Kholiq tidak sempat digelandang ke Mapolda Sumsel. Karena saat mobil yang mengangkut para preman termasuk Kholiq berhenti diseberang taman Dharma Wanita di Jalan POM IX Palembang, Kholiq langsung turun dan menghadap Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara, sambil menunjukan kartu identitas Id Card (Kartu Pers), setelah melihat ID Card tersebut Khaliq diperbolehkan pergi.

Pimpinan Redaksi Jodanews.Com dan Surat Kabar Umum BJembatan Informasi Jon Heri, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua PWI Provinsi Sumsel Bidang Organisasi menyesalkan perlakuan anggota Jatanras Polda Sumsel yang meringkus salah satu wartawannya saat tengah meliput kegiatan razia premanisme di Jalan Pimpong samping Mall Palembang Square (PS).

“Kita kecewa dan sesalkan atas kejadian ini. Padahal wartawan kita telah menunjukkan kartu Anggota Persatuan Wartawan Indonesia ( PWI), namun tetap diciduk dan diangkut ke mobil bersama preman yang diciduk,” tutur Jon.

Memang sekarang ini, ucap Jon, pihak kepolisian sedang giat-giatnya melakukan razia premanisme dalam rangka menjaga keamanan acara akbar yakni Asian Games.

“Kita sangat mengapresiasi giat dari pihak kepolisian ini, namun sangat disayangkan ketika dilapangan ternyata masih ada kelemahannya, seperti yang terjadi pada wartawan saya, ikut diciduk karena dituduh merekam aksi penangkapan dan tidak menunjukkan kartu Pers,” sesalnya.

Harapan kedepan, dengan adanya peristiwa ini, harap Jon, komunikasi PWI dan kepolisian semakin solid. Serta jalinan silaturahmi semakin erat dan sama-sama intropeksi diri. Sehingga kedepannya kejadian serupa tidak terulang lagi, karena wartawan adalah mitra polisi.

Terkait kejadian tersebut, Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel AKBP Yoga Baskara didampingi Kanit III Subdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel Kompol Ahmad Bakhtiar, meminta maaf atas kesalah pahaman tersebut.

“Saya selaku Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Sumsel, memohon maaf atas perlakuan anggota saya di lapangan. Sebenarnya ini hanya salah paham saja, antara anggotanya dan wartawan pada saat sedang razia,” terangnya. (Sw)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan