Ciptakan Nilai Tambah Batubara, PTBA  Jalin Kerjasama dengan Tiga Perusahaan

JAKARTA – Guna menciptakan nilai tambah batubara dan semakin memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan, PT Bukit Asam Tbk menandatangani Head of Agreement Hilirisasi Batubara dengan PT Pertamina (Persero), PT Pupuk Indonesia (Persero), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, bertempat di Jakarta, Jumat (8/12/2017).

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk, Arviyan Arifin, Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Elia Massa Manik dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero),  Aas Asikin Idae dan Presiden Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, Erwin Ciputra.

“Diharapkan melalui penandatanganan ini, akan menciptakan nilai tambah batubara dan semakin menguntungkan perusahaan,” tutur Arviyan Arifin, Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk.

Melalui penandatanganan ini, terang Arviyan, batubara dari PT Bukit Asam Tbk nantinya akan diubah melalui teknologi gasifikasi menjadi produk akhir yang memiliki nilai jual lebih tinggi.

Teknologi gasifikasi ini, lanjutnya, memungkinkan mengkonversi batubara muda menjadi syngas yang merupakan bahan baku untuk diproses lebih lanjut menjadi Dimethyl Ether (DME) sebagai bahan bakar, urea sebagai pupuk, dan Polypropylene sebagai bahan baku plastik.

“Setelah penandatanganan perjanjian ini, Bukit Asam bersama Pertamina, Pupuk Indonesia, dan Chandra Asri Petrochemical akan mempersiapkan pelaksanaan Bankable-FS atau studi kelayakan, Amdal, dan persiapan pendanaan untuk selanjutnya melakukan proses pengadaan Engineering Procurement Construction (EPC),” terangnya.

Untuk menunjang kerjasama ini, lanjutnya, akan dibangun pabrik pengolahan gasifikasi batubara pada Bukit Asam Coal Based Industrial Estate (BACBIE) yang berada di mulut tambang batubara Tanjung Enim, Sumatera Selatan. BACBIE akan berada pada satu lokasi yang sama dengan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8.

“Pembangunan pabrik pengolahan gasifikasi batubara sendiri direncanakan mulai beroperasi pada November 2022. Diharapkan produksi dapat memenuhi kebutuhan pasar sebesar 500 ribu ton urea per tahun, 400 ribu ton DME per tahun dan 450 ribu ton Polypropylene per tahun,” jelas Arviyan. (Kalbadri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan