Tercemar Limbah, Peternak Ikan Bedeng Obak Minta PT KE Bertanggung Jawab

TANJUNG ENIM – Sebagian peternak ikan di Bedeng Obak Kecamatan Lawang Kidul Muara Enim menyesalkan lambannya PT Krakatau Engginering (KE) menindak lanjuti oli yang berasal dari perusahaan tersebut yang mencemari tambak ikan warga beberapa waktu yang lalu, Kamis (06/07/2017)

Seperti yang dituturkan salah seorang peternak ikan setempat Ucok (50), dirinya menyesalkan lambannya perusahaan tersebut menindak lanjuti peristiwa pencemaran lingkungan tersebut.

“Ini bukan yang pertama kali terjadi, beberapa tahun lalu tambak kami juga di cemari oleh solar yang berasal dari perusahaan tersebut. Dan yang ini oli yang mencemari, kami sesalkan sampai saat ini belum ada orang dari perusahaan tersebut yang berkompeten untuk menindak lanjutinya,” tuturnya.

Dikatakannya, pencemaran lingkungan tersebut terjadi pada Selasa lalu, (26/06/2017) dimana air tambak ikan tampak menghitam akibat genangan oli yang berasal dari PT KE tersebut.

“Orang dari K3 PTBA sudah datang dan oli yang menggenang juga di bersihkan. Namun masih ada sisa-sisa oli yang menempel di kerambak ikan kami. Tapi mana tanggung jawab dari PT Krakatau, sampai detik inipun belum ada satupun yang menampakan batang hidungnya ke kami,” ungkapnya.

Ditambahkan oleh Icha (30) didampingi Benny (35) penambak ikan lainnya meminta agar PT Krakatau bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.

“Kami bingung ikan kami yang siap jual ini mau diapakan, becermin dengan kejadian beberapa tahun lalu, ikan yang kami jual banyak dikeluhkan pembeli di pasar karena bau solar. Kami khawatir hal ini terulang lagi dan ini tentu bisa merusak nama kami sebagai penambak di pasar dan di khawatirkan tidak akan ada pembeli yang mau membeli ikan kami,” katanya.

Tak hanya itu saja, lanjutnya, sisa oli yang menempel di kerambak miliknyapun masih tampak banyak terlihat.

“Bagaimana nasib bibit ikan kami yang lainnya, kalau yang tercemar solar dulu setelah tercemar solar bibit ikan kami pertumbuhannya menjadi terhambat. Dan apakah airnya bisa terjamin masih bagus kalau kami nanti memasukan bibit yang baru,untuk itu kami minta PT KE segera menindak lanjutinya,” katanya.

Selain itu lanjutnya pihaknya meminta agar PTBA mengevaluasi PT Krakatau terkait peristiwa tersebut.

“Di camp PT Krakatau dimana oli tumpah tersebut saat kami temui cuma hanya ada satu orang penjaga yang berjaga selama 24 jam penuh. Bagaimana PT Krakatau bisa berbuat seperti itu dan pencemaran lingkungan ini juga sudah dua kali terjadi dan ini tentu harus di evaluasi atau dikenakan sanksi,” pungkasnya.

Sementara itu, Aprizal selaku Management PT Krakatau Engginering mengatakan terkait peristiwa tersebut pihaknya akan segera melakukan koordinasi dengan warga.

“Masalah tersebut sudah masuk ke manajemen, dan saat ini sedang di proses. Kemungkinan minggu depan akan ada perwakilan kita yang mendatangi warga,” terangnya.

Di lain pihak, Dirut PTBA melalui Direktur Produksi PTBA, Eko Suryo mengatakan bahwa pihaknya akan segera menindak lanjuti peristiwa tersebut.

“Kita akan segera tindak lanjuti, Tim PTBA akan melakukan investigasi ke PT Krakatau apakah peristiwa ini ada unsur sabotase atau kesengajaan, tentu ini akan kami tindak lanjuti, bagaimanapun penambak disana juga merupakan mitra binaan kita,” katanya.(kalbadri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan