Jelang Nataru Polres Muara Enim Perkuat Penanganan Narkotika

Foto : Kasat Res Narkoba Polres Muara Enim, AKP Burnani, SH

MUARA ENIM – Moment perayaan Natal dan pergantian tahun baru 2022 ke 2023 penggunaaan dan Peredaran narkotika beberapa wilayah bisa terjadi. Karena itu jajaran Polres Muara Enim melalui Satres Narkoba memperkuat penanganan untuk menekan dan memberantas peredaran narkotika khususnya dalam wilayah Kabupaten Muara Enim.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi melalui Kasat Res Narkoba, AKP Burnani, SH saat di konfirmasi sejumlah wartawan mengatakan berdasarkan data terhitung Januari hingga Desember 2022. Satres Narkoba Polres Muara Enim berhasil menangani laporan yang masuk sebanyak 126 LP. Terang kasat Narkoba pada Senin, 26/12/22.

Di katakan Kasat . Capaian itu lebih tinggi dari target 99 LP, dari itu semua total didapati 146 orang pelaku dimana 10 persen diantaranya adalah residivis.

Lanjutnya, dari 126 LP tersebut total barang bukti yang berhasil didapat yakni Sabu-sabu sebanyak 600 gram, ganja 53,8 gram dan ekstasi 51 butir.

“Dalam wilayah Kabupaten Muara Enim peredaran narkotika sebagian besar berasal dari daerah OI, Pali dan Muratara. Namun untuk pengedar di Muara Enim hanya pengedar kecil, mungkin sudah tangan ke 4, oleh karenanya barang bukti juga tidak banyak,” ungkapnya.

Menurutnya, mobilisasi narkotika dari tempat asal hingga sampai ke Muara Enim sebagian besar menggunakan jalur darat yang di angkut menggunakan mobil dan kereta. “Ada yang membawanya menggunakan kereta, karena memang tidak ada pemeriksaan, informasi itu kami dapati dari pemeriksaan para pelaku yang berhasil ditangkap,” terangnya.

Untuk penyebarannya, paling banyak dari daerah lawang kidul, Lubai dan juga Sungai Rotan.

Berkaitan dengan hal tersebut terutama menjelang Natal dan memasuki tahun baru potensi peredaran narkotika bisa terjadi. Oleh sebab itu kita bekerja keras menekannya. “Biasanya seperti itu tapi tidak bisa dipastikan tahun ini, yang jelas kami tidak akan lengah dalam menangani kasus narkotika ini,” tuturnya.

“Dari hasil keterangan para pelaku mereka berdalih karena alasan ekonomi untuk memenuhi kebutuhan hidup dan ada juga karena merasa aman dan nyaman praktek berbisnis barang haram tersebut bisa berlanjut,” pungkasnya (Badri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan