Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di Sekolah

Peran Guru dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di SekolahReviewed by adminon.This Is Article AboutPeran Guru dalam Meningkatkan Minat Baca Siswa di SekolahPenulis : Bambang Sugiantoro ( Guru SMAN 1 Lawang Kidul Muara Enim Sumatera Selatan) [email protected] Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:74). Minat merupakan faktor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak […]
  • Penulis : Bambang Sugiantoro ( Guru SMAN 1 Lawang Kidul Muara Enim Sumatera Selatan)
  • [email protected]

Minat adalah suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Kamus Besar Bahasa Indonesia (1998:74).

Minat merupakan faktor yang sangat penting yang ada dalam diri setiap manusia. Meskipun motivasinya sangat kuat, tetapi jika minat tidak ada tentu kita tidak akan melakukan sesuatu yang dimotivasikan pada kita.

Begitu pula halnya kedudukan minat dalam membaca menduduki tingkat teratas, karena tanpa minat seseorang sukar akan melakukan kegiatan membaca (Tarigan: 1986).

Minat menurut Poerbakawatja (dalam Zaif 2011) adalah ”kesedian jiwa yang sifatnya aktif untukmenerima sesuatu dari luar.” Minat dibedakan menjadi dua macam, yaitu minat spontan dan minat terpola. Minat spontan adalah minat yang tumbuh secara spontan dari dalam diri seseorang tanpa dipengaruhi oleh pihak luar.

Minat terpola adalah minat yang timbul sebagai akibat adanya pengaruh dan kegiatan yang berencana atau terpola terutama kegiatan belajar mengajar, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Sedangkan membaca merupakan kegiatan atau proses menerapkan sejumlah keterampilan mengolah teks bacaan dalam rangka memahami isi bacaan. Oleh sebab itu, membaca dapat dikatakan sebagai kegiatan memperoleh informasi atau pesan yang disampaikan oleh penulis dalam tuturan bahasa tulis.

Seseorang mampu membaca bukan karena kebetulan saja, akan tetapi karena seseorang tersebut belajar dan berlatih membaca teks yang terdiri atas kumpulan huruf-huruf yang bermakna. Pada umumnya, tujuan membaca dibagi menjadi tiga tujuan utama, yaitu: (1) membaca untuk studi, (2) membaca untuk usaha, (3) membaca untuk kesenangan. Dalam hal ini, tujuan membaca harus ditetapkan sebelum kegiatan membaca agar lebih mudah dalam memahami dan mendapatkan informasi. Dalman (2014:1).

Membaca merupakan sesuatu hal yang sangat dibutuhkan bagi siswa dalam belajar, karena melalui membaca siswa dapat: 1) Mengembangkan keluwesan dan kefasihan dalam bertutur kata maupun menulis;.2) Mengembangkan pemikiran, dan meningkatkan ilmu pengetahuan; 3) Meningkatkan memori dan pemahaman;4) Mengambil manfaat dari pengalaman orang lain; 4) Mengembangkan kemampuannya, baik untuk mendapat dan memproses ilmu pengetahuan maupun untuk mempelajari berbagai disiplin ilmu dan aplikasinya dalam hidup.

Minat membaca adalah suatu perhatian yang kuat dan mendalam disertai dengan perasaan senang terhadap kegiatan membaca sehingga dapat mengarahkan seseorang untuk membaca dengan kemauannya sendiri. Minat membaca juga diartikan sebagai sikap positif dan adanya rasa keterikatan dalam diri terhadap aktivitas membaca dan tertarik terhadap buku bacaan.

Minat membaca meliputi perasaan senang terhadap buku bacaan, kesadaran akan manfaat membaca, jumlah buku bacaan yang pernah dibaca, dan perhatian terhadap buku bacaan (Tampubolon dalam Zaif: 2011).

Minat baca menurut Wijayanti (2007:6) merupakan keinginan yang kuat disertai usaha-usaha seseorang untuk membaca. Seorang yang mempunyai minat baca yang besar ditujukan oleh kesediaan untuk mendapatkan bahan bacaan dan kemudian membaca atas keinginannya sendiri. Minat baca berarti suatu keinginan atau kecenderungan hati yang tinggi terhadap bahan bacaan.

Bahan bacaan atau koleksi perpustakaan yang diminati oleh seseorang atau sekelompok orang dalam masyarakat yang mengedepankan manfaat, nilai yang sesuai dengan apa yang dikehendaki oleh pembaca yang bersangkutan.  Oleh karena itu minat baca menduduki posisi yang sangat penting yang harus dimiliki setiap siswa dalam meraih ilmu pengetahuan dan teknologi. Minat baca seorang siswa juga harus mulai dikembangkan mulai sejak dibangku sekolah agar kelak mereka mempunyai bekal ilmu untuk kehidupannya.

Namun permasalahanya yakni minat baca siswa di Indonesia tergolong masih sangat rendah bila dibandingkan dengan negara-negara lain. Hal ini bisa dilihat berdasarkan Hasil penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Depdiknas (2003) yang menyatakan bahwa “kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan.Sekitar 37,6 persen hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya dan 24,8 persen hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan”.

Muchlas (2000) menyatakan bahwa minat baca para siswa betul-betul jeblok yaitu siswa SD menduduki urutan ke 38 dan siswa SLTP urutan ke 34 dari 39 negara. Berdasarkan studi “Most Littered Nation In The World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada Maret 2016 lalu, ternyata Indonesia berada pada peringkat 60 dari 61 untuk minat membaca.

Dilansir dari data penelitian yang dilakukan United Nations Development Programme (UNDP), tingkat pendidikan berdasarkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) bahwa di Indonesia, masih tergolong rendah, yaitu 14,6% . Persentase ini jauh lebih rendah darpada Malaysia yang mencapai angka 28% dan Singapura yang mencapai angka 33%.

Berikut ini berbagai permasalahan yang menyebabkan rendahnya minat baca siswa diantaranya disebabkan oleh banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang mengalihkan perhatian siswa dari buku. Dengan adanya hiburan, permainan dan tayangan TV menyebabkan waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk membaca habis digunakan untuk bermain dan menonton TV.

Masalah selanjutnyanya yakni sebagian besar siswa siswi cenderung kurang menyadari arti dari pentingnya membaca. Banyak dari kalangan siswa yang lebih cenderung untuk memilih melakukan kegiatan lain selain membaca. Banyak waktu dari siswa yang terbuang secara sia-sia hanya untu kegiatan yang kurang bermanfaat. Seperti halnya menonton televisi, menonton film, nongkrong- nongkrong, atau jalan-jalan ke mall-mall.

Berdasarkan beberapa penelitian, penyebab rendahnya minat baca ini karena masyarakat Indonesia lebih suka menonton televisi (TV), mendengarkan radio, dan bergelut pada dunia maya (internet dan media sosial) dibandingkan membaca buku. Istilahnya, masyarakat Indonesia lebih suka mengirim SMS atau BBM-an, Facebook-an atau Twitter-an dibandingkan membaca buku.

Untuk mengatasi masalah tersebut berikut ini adalah beberapa upaya guru yang dapat dilakukan untuk meningkatkan minat baca siswa di Sekolah: 1) Mengarahkan kepada siswa agar siswa tersebut rajin untuk membaca buku saat proses pembelajaran berlangsung; 2) Memberikan motivasi kepada siswa secara terus menerus akan pentingnya membaca; 3) Mengemas buku bacaan yang ada di sudut baca yang diletakkan di tiap-tiap kelas dengan gambar-gambar yang menarik sehingga siswa tertarik untuk membaca;

Lalu, 4) Mengadakan kunjungan perpustakaan yang dibimbing oleh guru mata pelajaran atau guru kelas; 5) Menciptakan lingkungan kelas maupun pojok baca kelas yang menarik sehingga membuat siswa ingin membaca terus buku-buku maupun majalah-majalah tersebut; 6) Buatlah slogan-slogan tentang pentingnya membaca agar minat membaca siswa dapat meningkat;

Selanjutnya, 7) Mengenalkan perpustakaan pada saat kegiatan masa orientasi siswa bagi siswa baru.  Siswa dikenalkan tentang program sekolah untuk meningkatkan minat baca siswa; 8) Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan sekolah dengan cara memilih siswa terbaik menjadi duta baca siswa; 9) Mengadakan kerjasama dengan perpustakaan sekolah dengan memberikan piagam penghargaan bagi siswa yang sering berkunjung dan meminjam buku di perpustakaan sekolah;

Berikutnya, 10) Meminta siswa untuk mereview bacaan yang telah siswa baca secara lisan maupun tertulis secara berkelanjutan yang dapat dilakukan saat kegiatan literasi disekolah yang dibimbing oleh guru kelas atau guru pelaksana kegiatan literasi sekolah; 11) Mengadakan lomba- lomba saat kegiatan classmeeting untuk meningkatkan minat baca siswa;12) Memberikan tugas membaca atau mereview pelajaran yang sedang siswa pelajari; 13) Memberikan tes dan tugas-tugas kepada siswa yang beorientasi untuk meningkatkan minat baca siswa;

Selanjutnya, 14) Mengalokasikan waktu membaca bagi siswa. Paling tidak lima belas menit atau tiga puluh menit setiap hari. Jika kegiatan ini terus dilakukan oleh guru kelas atau setiap guru mata pelajaran maka tanpa terasa akan menjadi suatu kebiasaan dan dapat meningkatkan minat baca siswa; 15) Mengundang tokoh masyarakat pecinta buku atau orang-orang di penerbit buku untuk berbicara kepada siswa mengenai buku, majalah, cerpen untuk meningkatkan minat baca siswa; 16) Melakukan kerjasama dengan orang tua di rumah agar suasana kehidupan keluarga menjadi tempat yang menyenangkan bagi siswa untuk membaca sekaligus meningkatkan minat membaca siswa.

Diharapkan dengan upaya-upaya ini semua, minat baca siswa semakin tinggi, sehingga harapan pemerintah untuk mencerdaskan anak bangsa bisa terwujud. Mari kita sukseskan program pemerintah untuk meningkatkan minat baca siswa.(**)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan