SEMENDE – Sulitnya mendapatkan pupuk dan obat-obatan berkwalitas yang bersubsidi, membuat para petani sayur mayur dan holtikultura di wilayah Kecamatan Semende Kabupaten Muara Enim mengeluh, lantaran hasil panennya menurun drastis karena pertumbuhan tanaman tidak maksimal.
Sulitnya mendapatkan obat-obatan dan pupuk bersubsidi dirasakan semua para petani khususnya yang berada diwilayah tiga Kecamatan Semende yakni Semende Darat Laut (SDL), Semende Darat Tengah (SDT) dan Semende Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muara Enim.
“Ketersediaan pupuk dan obat-obatan ditingkat agen atau penjual memang ada. Namun harganya sangat tinggi, sehingga jika dibandingkan dengan hasil panen terkadang tidak sebanding,” keluh Amadi (37), salah seorang petani cabe di Desa Pulau Panggung Kecamatan (SDL) kepada Kabarmuaraenim.com, Minggu (2/12/18).
Dikatakana Amadi, memang cabe ini bisa di panen beberapa kali akan tetapi modal yang di keluarkan juga cukup besar seperti, biaya sewa dan pengolahan lahan, bibit dan pemeliharaan.
“Kita berharap ada solusi dari Pemkab Muara Enim melalui instansi terkait, sehingga kita bisa membeli pupuk dan obat-obatan yang berkualitas dengan harga terjangkau,” harapnya.
Senada disampaikan petani lainnya Candra (38), bahwa yang menjadi persoalan para petani cabe dan jenis sayuran lainnya adalah obat-obatan dan pupuk, karena selain harganya tinggi juga sulit ditemukan ditingkat agen maupun pedagang.
“Obat dan pupuk sangat kita butuhkan,, apalagi tanaman cabe harus dilakukan perawatan dan pemupukan setiap minggu. Jika suplay obat-obatan dan pupuk tidak maksimal, maka otomatis hasil yang didapat juga berkurang,” terang Candra.
Dikatakan Candra,kalau soal pemasaran tidak sulit dan harganyapun masih standar yakni berkisar Rp 23 ribu – 25 ribu perkilo di tempat atau di kebun.
Sementara itu, Darain (37) salah seorang penjual pupuk dan obat-obatan di Pulau Panggung Kecamatan SDL saat di jumpai Kabar Muara Enim.com di tokonya membenarkan keluhan para petani tersebut.
“Sangat dirasakan sekali beratnya masyarakat saat mau membeli obat-obatan dan pupuk dengan harganya yang cukup tinggi,” ucap Darain.
Akan tetapi, jelas Darain, mereka selaku penjual mau tidak mau harus mengikuti pangsa pasar sebab barang tersebut di beli di tingkat agen juga sudah tinggi, jika mereka menurunkan harga maka akan rugi.
“Oleh karena itu, kebetulan saya juga selaku wakil masyarakat yang sedang duduk sebagai anggota legeslatif di DPRD Kabupaten Muara Enim sudah sering menyampaikan kepada pemerintah untuk memberikan bantuan berupa pupuk dan obat-obatan kepada para petani,” ucapnya.
Dan ini sudah berjalan namun belum begitu maksimal. Oleh karena itu, tambahnya, kedepannya supaya bantuan-bantuan tersebut harus di tingkatkan lagi agar masyarakat khususnya para petani dapat meningkatkan hasil produksinya. (Kalbadri)
No Responses