Keterbatasan Fisik Membuat Bangun Adi Selalu Optimis Menjalani Hidup

MUARA ENIM, Bangun Adi (37) Warga Desa Kepur Kecamatan Kota Muara Enim yang menderita cacat tubuh yang diderita sejak kecil selalu menjalani hidup dengan tidak menyerah dan merasa berkecil hati. Justru dengan kekurangan tersebut membuat dirinya harus selalu optimis untuk menjalani kehidupan layaknya orang-orang yang bertubuh normal.

Beginilah keseharian Bangun Adi, salah seorang Warga Desa Kepur Kecamatan Kota Muara Enim Kabupaten Muara Enim Sumatera Selatan, yang berprofesi sebagai montir barang elektronik.

Saat Kabarmuaraenim.com berkunjung di kediamannya, di kampung Satu Desa setempat, Senin (17/4/2017) seorang pemuda yang mengalami cacat di bagian kaki hingga tidak bisa berjalan ini terlihat sibuk memperbaiki barang-barang elektronik yang diantarkan para pelanggan baik dari dalam desa maupun di luar desa. Barang elekrtonik seperti tv, kipas angin, dvd, blender dan lain-lain terlihat menumpuk di sudut rumahnya menunjukkan bahwa keahlian dalam montir sudah diakui pelanggan.

Diceritakan Bangun, pada awalnya sejak kecil dirinya merasa prihatin dengan kehidupan yang menimpa dirinya, sebab selain mempunyai tubuh yang tidak sempurna juga tidak mempunyai pekerjaan ditambah lagi dengan kehidupan ekonomi oang tuanya yang pas-pasan. Seiring dengan waktu,ternyata kehidupan tersebut membuat dirinya berpikir dan mencoba untuk berkarya, dengan bermodalkan coba-coba untuk memperbaiki barang-barang ternyata membuat dirinya tertantang sehingga bisa melakukan pekerjaan sebagai montir barang-barang elektronik.

Disamping terus belajar secara otodidak, terang Bangun, dirinya sudah beberapa kali mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh pemerintah maupun melalui perusahaan. Dengan modal tersebut membuat dirinya selalu optimis dalam menjalani kehidupan ini meskipun mempunyai tubuh yang tidak sempurna.

“Dulunya ketika mau bepergian dirinya mengandalkan dua buah tongkat agar bisa berjalan. Namun saat ini berawal dari ide dan masukan dari teman-teman akhirnya dia memiliki kendaraan modifikasi berupa sepeda motor roda tiga,” ungkapnya.

Pada awalnya dengan dengan kendaraan ini merasa canggung dan takut, namun ternyata setelah dicoba kendaraan tersebut membuat dirinya merasa nyaman dan bisa digunakan sebagai alat transportasi untuk bepergian bahkan bisa digunakan untuk mengangkut barang bawaan.

“Meskipun mempunyai keterbatasan fisik jangan membuat kita berkecil hati dan putus asa, apabila kita mau bekerja dan berdoa pasti kita bisa, Jika orang-orang bisa mencari rejeki kenapa kita nggak bisa,” ujarnya. (Kalbadri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan