Foto : ist
JAKARTA – Ikatan Auditor Teknologi Indonesia (IATI) memberikan penghargaan Sertifikat Verifikasi Teknologi kepada PT Huadian Bukit Asam Power (HBAP).
Penghargaan ini diberikan karena PT HBAP telah berhasil memanfaatkan teknologi ramah lingkungan alat atau “Water Intake System with Natural Cleaning System”.
Penyerahan penghargaan diserahkan langsung oleh Sekretaris Jenderal IATI Bapak Yanto Sugiharto kepada Mr Zhou Qinke President Direktur PT HBAP didampingi , bertempat di Kantor HBAP di daerah Kuningan Satrio Jakarta, Senin lalu (23/11).
PT HBAP sendiri merupakan konsorsium PT Bukit Asam (Persero) Tbk dan China Huadian Hongkong Company Ltd yang tengah melaksanakan pembangunan PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 bagian dari mega proyek 35.000 MW Indonesia dengan HBAP sebagai Independent Power Procedur (IPP).
“Atas penghargaan dari IATI ini, kita akan terus berkomitmen dalam memanfaatkan teknologi alat yang ramah lingkungan,” tutur
Mr Zhou Qinke selaku President Direktur PT HBAP dalam rilisnya, Sabtu (29/11/2020).
Lanjut Mr Zhou, teknologi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 menggunakan super critical sehingga menjadi lebih efisien dan ramah lingkungan termasuk teknologi “Water Intake with Natural Cleaning “ verifikasi teknologinya dilakukan oleh IATI.
“Konstruksi PLTU Mulut Tambang Sumsel 8 telah dimulai pada awal 2019, dengan rencananya masa konstruksi 42 bulan untuk unit I dan 45 bulan untuk unit II. Sehingga, diharapkan akan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada tahun 2022 untuk unit I dan tahun 2023 untuk unit II,” terangnya.
Selain teknologi Water Intake with Natural Cleaning, lanjut Mr Zhou, HBAP masih memiliki teknologi lain yang mungkin nantinya juga akan dilakukan verifikasi teknologi oleh IATI untuk dilakukan verifikasi teknologi, seperti teknologi Boiler yang hemat energi dan teknologi cerobong asap yang ramah lingkungan.
Sementara itu, Sekjen IATI Yanto Sugiharto mengatakan, IATI atau Ikatan Auditor Teknologi Indonesia adalah organisasi profesi para Auditor Teknologi Indonesia, dinbentuk pada 2006 oleh BPPT/Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi. Saat ini mempunyai anggota lebih dari 300 orang dari berbagai kalangan mulai professional, akademis, peneliti, perekayasa, penyidik dan sebagainya.
“Pendirian IATI bertujuan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan daya saing teknologi dan industry di Indonesia serta juga menumbuhkembangkan inovasi hasil karya anak bangsa dengan melakukan verifikasi teknologi,” terang Yanto.
Lebih lanjut Yanto mengungkapkan, proses verifikasi teknologi dimulai dengan pengajuan permohonan verifikasi kepada IATI, yang kemudian dilanjutkan dengan pengisian form yang harus diisi untuk kemudian diserahkan ke IATI dengan dilampirkan beberapa bukti teknologi.
“Jika proses administrasi sudah memenuhi syarat maka dilanjutkan dengan rapat Komite Teknis yang dibentuk IATI dan dilakukan presentasi serta diskusi dengan pihak pemohon, jika hasil rapat memutuskan lolos verifikasi maka pemohon akan diberikan sertifikat verifikasi teknologi oleh IATI,” pungkasnya. (Ril)
No Responses