TANJUNG AGUNG, Sebagai bentuk rasa syukur atas pencapaian hasil panen padi, warga Desa Lambur Kecamatan Tanjung Agung Muara Enim menggelar tradisi Makan Sulung Padi. Tradisi yang dilaksanakan setahun sekali setiap habis panen padi tersebut dipusatkan di Masjid Al-Ikhlas Desa Lambur, Sabtu (21/05/2016).
Berdasarkan pantauan dilapangan, tampak warga Desa Lambur beramai-ramai mendatangi masjid setempat untuk mengadakan tradisi makan sulung padi dengan membawa makanan khas kasuran yang terbuat dari beras yang dibungkus dengan daun lihik. Tampak hadir pada acara tersebut Kepala Desa Lambur, Yusmar Karim, Perangkat Desa, BPD, LPMD, dan tokoh masyarakat.
“Tradisi ini rutin kami selenggarakan setiap tahun seusai panen padi. Selain sebagai bentuk rasa syukur atas rezeki yang didapat, tradisi ini juga sebagai simbol silaturahmi antar sesama masyarakat dan pemerintah Desa Lambur. Dan tradisi ini akan kami terus pertahankan dari generasi ke generasi,” tutur Kepala Desa Lambur, Yusmar Karim disela-sela kegiatan.
Syukuran ini, terang Yusmar, juga dimaksudkan sebagai ungkapan rasa terima kasih kepada leluhur yang telah bersusah payah mendirikan Desa Lambur diantaranya sumbai-sumbai Ario Tabing, Patih Singkkir, Patih Henas. Dimana salah satu diantara mereka Ario Belekap berada di dusun Dusun Dalam.
“Desa Lambur berdiri sekitar abad ke 9, sekitar 1200 tahun silam. Kita berterima kasih kepada para leluhur yang telah mendirikan Desa Lambur,” ucapnya.
Sementara itu, Ajiman selaku Ketua Adat Desa Lambur berpesan kepada generasi muda agar selalu menjunjung tinggi nilai-nilai adat istiadat sebagai barometer terhadap lingkungan dan tidak tergeser oleh keberadaban budaya- budaya asing yang merusak citra kehidupan budaya lokal.
“Saya berpesan kepada generasi muda Desa Lambur untuk terus melestarikan tradisi Makan Sulung Padi,” harapnya. (Ruli)
No Responses