TANJUNG ENIM, PT. Bukit Asam (Persero) Tbk, menargetkan produksi dan pembelian batubara sebesar 28,32 juta ton atau naik 37 persen dibandingkan Tahun 2015 sebesar 20,71 juta ton. Begitu juga dengan volume penjualan, direncanakan sebesar 29,17 juta ton, atau naik 51 persen dibandingkan tahun lalu sebesar 19,10 juta ton.
“Dengan melihat peningkatan kapasitas infrastruktur di Pelabuhan Tarahan dan Kertapati serta peningkatan kapasitas angkut kereta api, kita yakin dan optimis target-target di Tahun 2016 dapat terealisasi,” tutur Direktur Utama PTBA Milawarma dalam sambutannya pada upacara HUT ke 35, bertempat di Gedung Serbaguna PTBA, Rabu (2/3/2016).
“Dengan melihat peningkatan kapasitas infrastruktur di Pelabuhan Tarahan dan Kertapati serta peningkatan kapasitas angkut kereta api, kita yakin dan optimis target-target di Tahun 2016 dapat terealisasi,”kata Milawarma.
Diakui Milawarma, sejak Tahun 2012 lalu, iklim bisnis batubara sangat tidak mengembirakan, semakin lama semakin terpuruk. Bahkan, akhir tahun lalu, harga batubara acuan (HBA) mencapai US$ 53 per-ton, dan lebih parah lagi, awal tahun ini, di pasarspote, harga batubara sudah pada posisi US$ 40-an per-ton.
Masih dikatakan Milawarma, dengan begitua banyaknya industri pertambangan batubara yang merugi. Untuk tahun 2014 saja, APBI menyebut, 70 persen tambang batubara merugi, dan 40 persennnya sudah menutup usahanya.
Dengan komitmen yang disepakati seluruh bisnis unit serta sub holding maupun anak perusahaan jelasnya, PTBA berahasil meningkatkan efisiensi dan menurunkan biaya produksi sebesar 10 persen dari biaya tahun 2014, yakni, dari Rp 394.784/ton menjadi Rp 356.866/ton.
“Hasilnya, pencapaian laba bersih PTBA meningkat dari tahun 2015 menjadi, Rp2,04 Triliyun, atau meningkat 9 persen dari tahun 2014. Walaupun, pada saat itu, terjadi penurunan harga batubara mencapai 20 persen,” pungkasnya. (03)
No Responses