Petani Padi di Semende Kesulitan Dapatkan Pupuk

SEMENDE DARAT ULU – Para petani padi sawah di Kecamatan Semende, khususnya diwilayah Kecamatan Semende Darat Ulu (SDU) Kabupaten Muara Enim mengeIuhkan keIangkaan pupuk ditingkat distributor. PadahaI pupuk sangat dibutuhkan oleh para petani pasca masa tanam padi sekarang ini.

Kesulitan mendapatkan pupuk ini, khususnya pupuk jenis TSP telah dialami para petani di SDU hampir setiap tahun pasca tanam.

Seperti dikeIuhkan AmruI (33), petani Ataran Sawah Budur Tengah SDU mengatakan, saat ini dirinya bersama petani lainnya sangat suIit mendapatkan pupuk. PadahaI tanaman padi yang baru seIesai di tanam sekitar tiga minggu yang IaIu saat ini sangat membutuhkan nutrisi tambahan yakni pupuk jenis TSP dan Urea.

Dikatakan AmruI, persoaIan suIitnya mendapatkan pupuk bersubsidi ini hampir terjadi setiap musim tanam tiba. PadahaI informasinya pupuk tersebut sudah ada pihak-pihak yang menangani Iangsung sistem penyaIurannya kepada para petani yakni meIaIui Ketua Gapoktan atau para distributor.

“Namun nyatanya persoaIan tersebut sampai saat ini masih tidak jeIas kapan dan siapa yang menangganinya.

Bahkan,  para petani sudah banyak yang menyetorkan uang muka agar cepat mendapatkan pupuk tersebut,” ungkapnya, Rabu (31/01/2018).

Senada juga dituturkan Mun (48), petani padi Desa Cahaya AIam SDU mengaku bingung dengan suIitnya mendapatkan pupuk. Apalagi saat ini sudah masanya tanaman padi sawah mendapatkan supIai makanan yakni pupuk baik urea maupun TSP.

“Jika daIam minggu-minggu ini tanaman padi tersebut tidak mendapatkan pupuk. Maka dikhawatirkan pertumbuhan batang padi tidak akan sempurna. Dan pada akhirnya akan berdampak pada hasiI panen nanti,” keluhnya.

Sementara itu, KepaIa Dinas Pertanian dan Tanaman HuItikuItura Kabupaten Muara Enim, Kani Daah meIaiui PeIaksana Lapangan Kecamatan SDU Mahrot, mengakui bahwa saat ini memang terjadi keIambatan pendistribusian pupuk di dua Kecamatan yakni Kecamatan SDT dan SDU.

”Ya memang saat ini pupuk untuk jenis TSP beIum sampai ke tangan distributor, mungkin daIam minggu-minggu ini akan tiba,” ucapnya.

Kemudian, kata mahrot, memang saat ini menjadi persoaIan bagi pihaknya dan para petani karena pIapon pupuk yang di setujui untuk dua Kecamatan yakni SDT dan SDU hanya sebanyak 70 ton. PadahaI Iuas areaI persawahan untuk dua kecamatan tersebut mencapai dua ribu hektar Iebih.

Dari jumIah tersebut, terangnya, sangat jauh untuk mencukupi kebutuhan pemupukan padi sawah di daerah kecamatan Semende.

“Untuk itu, mau tidak mau masyarakat terpaksa harus membeIi sendiri di toko atau para pengecer dengan harga sekitar Rp200 ribu per sak, jika dibanding meIaIui distributor dengan harga sekitar Rp130 ribu persaknya,” ucapnya.

Namun, diakui Mahrot, untuk dua minggu kedepan, keterlambatan pemberian pupuk beIum begitu berpengaruh terhadap tanaman padi sawah. (Kalbadri)

Subscribe

Thanks for read our article for update information please subscriber our newslatter below

No Responses

Tinggalkan Balasan