Tampak tim penjaringan Partai Golkar Muara Enim dan Tim Penjaringan Partai Golkar Muara Enim saat melakukan aksi penolakan Dr Ir H Syamsul Bahri sebagai Bakal Calon yang akan diusung pada Pilkada 2018
MUARA ENIM – Ditetapkannya Dr Ir H Syamsul Bahri MM sebagai Bakal Calon Bupati Muara Enim oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Muara Enim 2018 mendatang, membuat Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Muara Enim melakukan aksi penolakan terhadap kandidat tersebut. Lantaran Dr Ir H Syamsul Bahri MM dinyatakan tidak direkomendasikan oleh Tim Penjaringan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Muara Enim pada Pilkada 2018 mendatang.
Berdasarkan pantauan dilapangan, aksi penolakan tersebut dimulai sekitar pukul 09.00 Wib, bertempat di halaman Kantor DPD Partai Golkar, Selasa (12/09/2017). Selain aksi orasi, juga dilakukan aksi pembakaran ban.
“Kami menolak keras rekomendasi yang disampaikan oleh DPD Partai Golkar Sumsel terkait hanya merekomendasikan Dr Ir H Syamsul Bahri MM kepada DPP Partai Golkar terkait pengusungan pada Pilkada 2018 mendatang. Padahal beliau tidak kita rekomendasikan untuk diusung pada Pilkada 2018 mendatang,” tutur Ketua Tim Penjaringan Cabup dan Cawabup Muara Enim DPD Partai Golkar Muara Enim, Dani Effendi SE yang juga menjabat Sekretaris DPD Partai Golkar Muara Enim disela-sela aksi.
Pihaknya dalam hal ini tim penjaringan dan pengurus DPD Partai Golkar Kabupaten Muara Enim, terang Dani, akan berjuang sampai titik darah penghabisan untuk menolak Dr Ir H Syamsul Bahri MM sebagai bakal calon Bupati Muara Enim yang akan diusung pada Pilkada 2018.
“Tim Penjaringan Partai Golkar Kabupaten Muara Enim telah merekomendasikan delapan orang untuk diusung pada Pilkada 2018 mendatang. Namun, nyatanya DPD Provinsi hanya merekomendasikan Dr Ir H Syamsul Bahri MM yang tidak lolos dari tim penjaringan,” terangnya.
Dani menambahkan, alasan menolak Syamsul Bahri untuk diusung, salah satunya tidak sesuai dengan petunjuk pelaksanaan (Juklak), dimana kader menjadi prioritas atau pilihan utama. Serta yang menjadi acuan mereka, setiap kali mengusung non kader selalu kalah pada Pilkada.
“Apabila DPD Sumsel tidak mendengar keluhan yang kami sampaikan, maka kami akan melakukan aksi besar-besaran membawa massa ke DPD Sumsel. Atas aksi ini, Ketua DPD Golkar Muara Enim Ir H Muzakir Sai Sohar tidak menyuruh melakukan aksi tetapi juga tidak melarang,” pungkasnya. (Ws)
No Responses